Pendidikan Pancasila Harus Digiatkan Lagi
Jumat, 01 Juni 2012 – 18:07 WIB
Karenanya, Andreas mengatakan, pendidikan Pancasila tidak dalam arti indoktrinasi, perlu digiatkan lagi. “Nilai-nilai Pancasila hendaknya menjadi landasan bersikap etis dan moral di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Ketua KWI Mrg. Martinus D. Situmorang, OFM Cap menambahkan, Pancasila dibawah Pemerintah Orde Baru telah disalahgunakan sebagai ideologi penunjang pemerintah yang tidak mau mencari legitimasi rakyat.
Dia menegaskan, dengan alasan apapun Pancasila tidak boleh diremehkan. “Hanya atas dasar Pancasila pluralitas etnik, budaya, religius dan sosial masyarakat seluruh nusantara bersepakat mau bersatu dalam satu negara," ujarnya.
Ketua umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengatakan Pancasila jangan hanya dipahami secara instrumental sebagai alat pemersatu bangsa belaka tapi harus dipahami secara subtansi, sebagai sumber tata nilai yang merupakan falsafah dalam berbangsa dan bernegara. (boy/jpnn)
JAKARTA – Wakil Presiden RI, Boediono, mengatakan hari lahirnya Pancasila 1 Juni hendaknya dijadikan momentum untuk menghilangkan egoisme diri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024