Pendidikan Pancasila Harus jadi Fondasi Pengembangan Iptek di Indonesia

Pendidikan Pancasila Harus jadi Fondasi Pengembangan Iptek di Indonesia
Pembicara dan Peserta diskusi bertajuk “Pendidikan Kewarganegaraan dalam Ruang Tantangan Kebangsaan Mutakhir” di Margasiswa PP PMKRI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/6) malam. Foto: Friederich Batari/JPNN.com

Menurutnya, skrining ideologi dilakukan mulai dari partai politik, organisasi massa hingga ke urusan pribadi menjadi fenomena yang mencolok selama kekuasaan Orde Baru, terlebih lagi setelah pada tahun 1978 Majelis Permusyawaratan Rakyat mengeluarkan Ketetapan tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Ketiga, era Reformasi. Pada era ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer seperti pada masa lalu. Elite politik dan masyarakat terkesan masa bodoh dalam melakukan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pancasila memang sedang kehilangan legitimasi, rujukan dan elan vitalnya. Sebab utamanya sudah umum kita ketahui, karena rezim Orde Lama dan Orde Baru menempatkan Pancasila sebagai alat kekuasaan yang otoriter,” katanya.

Lidya yang juga mantan Ketua Presidium PP PMKRI ini mengatakan penolakan terhadap segala hal yang berhubungan dengan Orde Baru menjadi penyebab mengapa Pancasila kini absen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Harus diakui, di masa lalu memang terjadi mistifikasi dan ideologisasi Pancasila secara sistematis, terstruktur dan masif yang tidak jarang kemudian menjadi senjata ideologis,” katanya.

Keempat, menurut Lidya, era sekarang yang banyak disebut dengan era globalisasi. Era ini peran teknologi banyak mengambil andil dalam pelbagai fungsi.

Menurut Lidya, sekarang Pancasila dihadapkan dengan wajah global yang notabene susah untuk dibendung. Ada beberapa pakar pendidikan yang berpendapat bahwa globalisasi menjadi salah satu dampak Pancasila kian meredup terutama di kalangan generasi mudanya. Namun bagi beberapa pegiat pendidikan ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan Pancasila dengan model yang lebih modern dan diminati oleh generasi muda.

Lidya menyebutkan beberapa contoh sarana untuk menerapkan pendidikan antara lain melalui teknologi, animasi, film dokumenter, media sosia. Bahkan banyak lagi sarana yang dapat digunakan untuk memudahkan kita memberikan informasi tentang pendidikan Pancasila.(fri/jpnn)


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan fondasi utama dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News