Pendiri BGK Ungkap Tantangan Berat Bagi Presiden Terpilih Hasil Pilpres 2024

Pendiri BGK Ungkap Tantangan Berat Bagi Presiden Terpilih Hasil Pilpres 2024
Pendiri Bumi Global Karbon Ahmad Deni Daruri. Foto: Dokumentasi pribadi

"Ketiga, mendorong inovasi dan adopsi teknologi, terutama di sektor-sektor strategis seperti industri manufaktur, pertanian, dan jasa, dengan memberikan insentif fiskal, perlindungan kekayaan intelektual, dan dukungan penelitian dan pengembangan," paparnya.

Keempat, kata Deny, memperkuat integrasi ekonomi regional dan global, terutama dengan negara-negara ASEAN, Cina, India, dan Jepang, dengan menurunkan tarif dan hambatan non-tarif.

Selain itu, meningkatkan konektivitas fisik dan digital serta memperluas partisipasi dalam perjanjian perdagangan bebas.

Saat pandemi Covid-19 pada 2020, kata dia, memberikan dampak negatif terhadap TFP Indonesia.

Menurut Bank Dunia, TFP Indonesia berkontribusi minus 0,4 persen terhadap pertumbuhan PDB per kapita.

Hal ini disebabkan turunnya aktivitas ekonomi, gangguan rantai pasokan, penurunan investasi serta peningkatan ketidakpastian.

Selain itu, TFP Indonesia juga masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangganya di Asia.

Menurut data FRED (Federal Reserve Bank of St. Louis), indeks TFP Indonesia pada 2019 adalah 1.009 (dengan basis tahun 2017 = 1). Sedangkan indeks TFP Malaysia 1.082, Thailand 1.071, Vietnam 1.066, Filipina 1.051, dan Singapura 1.049.

Pendiri Bumi Global Karbon (BGK) Foundation Achmad Deni Daruri mengatakan presiden terpilih pada Pilpres 2024 akan menghadapi tantangan berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News