Pendiri Sang Pisang: UMKM Harus Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi Covid-19

Pendiri Sang Pisang: UMKM Harus Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi Covid-19
Co Founder Sang Pisang Ansari Kadir dalam webinar bertema UMKM Kuat Indonesia Berdaulat hasil kerja sama jpnn.com, GenPI.co dan BNI, Kamis (8/10). Foto: Tangkapan Layar Youtube JPNN.com

"Ada pisang, ada nugget, kalau harga pisang itu Rp 10 ribu, tetapi kalau diubah menjadi nugget (pisang) harganya menjadi Rp 30 ribu. Ini kreatif bisnis, mengubah sesuatu yang tidak memiliki value (nilai) sehingga mempunyai nilai tambah, sehingga keuntungannya bisa 200 persen," ujar Ari.

Kemudian, membangun brand pada produksi juga merupakan hal yang penting agar produk dapat dikenal oleh masyarakat.

"Namun, tidak cukup itu saja, biar dikenal, perlu adanya marketing strategy dan sales strategy. Rancanglah program ini jauh-jauh hari agar tidak bingung. Kalian punya timeline, kalian punya schedule yang bisa dimonitor setiap hari," ujar Ari.

"Contohnya seperti aktivitas event, kemudian iklan-iklan yang bersifat radio," lanjut Ari.

Lalu, kolaborasi dengan UMKM atau brand lainnya juga penting untuk pemasaran produk.

"Misalnya, beli sang pisang beli bahagia bisa ke Bali. Ini ilmu marketing yang sangat bagus sekali karena bisa berkolaborasi dengan perusahaan besar. Contohnya dengan BNI, beli produk saya nanti dapat cicilan ringan dari BNI atau dapat gratis, diskon belanja dengan menggunakan kartu kredit BNI," ujar Ari. (mcr1/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Co Founder Sang Pisang Ansari Kadir menjelaskan betapa pentingnya berpikir kreatif bagi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19.


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News