Penduduk Sementara Australia Kecewa Dikecualikan dari Pembukaan Perbatasan

Saat itu dia langsung menelepon istrinya. "Saya bilang akhirnya saya bisa kembali ke Jepang, saya sudah beli tiket," ujarnya.
Tapi beberapa hari kemudian, dia mendapatkan kejelasan informasi bahwa hal itu hanya berlaku untuk warga Australia dan penduduk tetap atau PR.
"Mengapa? Saya bukannya mau pergi liburan. Saya bukan pergi ke Eropa atau Amerika Serikat, tapi hanya ingin melihat keluargaku," ujarnya.
Warga Sydney lainnya, Jessica Gorz, berada dalam situasi yang sama.
Dia seharusnya menikah bulan September lalu, tapi malah mendapati dirinya terpisah 14.000 kilometer dari calon suaminya di Kanada.
Jessica dan calon suaminya itu datang ke Australia bersama-sama pada tahun 2017. Mereka memiliki visa liburan kerja (WHV) dan memutuskan untuk tinggal di negara ini.
Akibat pandemi, pasangan Jessica telah kehilangan pekerjaannya dan terpaksa kembali ke Kanada.
Jessica sendiri akhirnya disponsori oleh perusahaan tempat kerjanya untuk tinggal di Australia.
Sejumlah warga yang punya izin tinggal sementara di Australia, seperti visa pelajar atau visa kerja, mengaku sudah divaksinasi dua kali agar bisa mudah kembali ke Australia
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan