Pendukung tak Puas Kabinet Kerja, Jokowi Mulai Ditinggal

jpnn.com - JAKARTA - Pendukung Joko Widodo kini mulai meragukan kemampuan presiden ketujuh itu. Keraguan itu tergambar dari survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terkait dengan pengumuman nama-nama menteri yang mengisi Kabinet Kerja.
LSI menemukan bahwa 17,15 persen yang menyatakan langsung tidak puas dan 4,34 persen publik yang menyatakan langsung puas dengan kabinet setelah diumumkan Presiden Jokowi.
Publik yang dimaksud ini adalah mereka yang merupakan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.
Sedangkan Sebesar 78,89 persen menyatakan mereka masih wait and see kerja kabinet Jokowi dalam 3-6 bulan ke depan. Dan yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 0,98 persen.
"Hanya dibawah 5 persen pendukung Jokowi yang menyatakan puas dengan Kabinet setelah diumumkan nama-nama menteri," kata Peneliti LSI, Rully Akbar saat merilis temuannya di Jakarta, Kamis (30/10).
LSI juga memotret pemilih Jokowi yang partainya tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Mayoritas pemilik Jokowi juga menunggu kerja konkrit Kabinet Jokowi sebelum menilai baik-buruk prestasi Kabinet.
Misalnya pemilih PDIP pada pemilu 2014, sebesar 79.64 % menyatakan akan menunggu kinerja kabinet dalam 3-6 bulan ke depan. "Hanya 4.19 % yang menyatakan langsung puas dengan kabinet setelah diumumkan oleh Presiden Jokowi," pungkas Rully. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pendukung Joko Widodo kini mulai meragukan kemampuan presiden ketujuh itu. Keraguan itu tergambar dari survei yang dilakukan Lingkaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025