Peneliti Australia Beberkan Potensi Masalah Terkait Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Peneliti Australia Beberkan Potensi Masalah Terkait Vaksinasi COVID-19 di Indonesia
Mewakili kaum milenial, Raffi Ahmad menjadi salah satu warga Indonesia yang disuntik vaksin COVID-19 tahap pertama. (Supplied)

"Karena ada yang dinyatakan pulih, tapi enggak boleh kerja dulu atau melakukan aktivitas seperti biasanya. Jadi recovery sosialnya enggak terpenuhi karena masih ada stigma," tutur dr Dicky.

Ia mencatat, dari sisi epidemiologi masih ditemukan kasus tertular kembali, sementara di sisi klinis, selain dampak jangka panjang belum diketahui, 50 persen orang yang tidak bergejala mengalami gangguan di organ parunya saat diperiksa melalui CT Scan.

Jalan menuju kekebalan massal masih panjang

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, tujuan utama vaksinasi di masa pandemi yakni untuk menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.

Menanggapi hal tersebut, dr Dicky mengingatkan tidak semua vaksin menjamin dampak terhadap 'herd immunity' atau kekebalan massal.

Menurutnya untuk mencapai 'herd immunity', diperlukan 'data efficacy infectioness to other' atau efikasi pencegahan penularan, bukan hanya data efikasi proteksi, seperti data yang dikeluarkan oleh beberapa hasil uji klinis selama ini.

"Dan ini untuk diketahui kita bersama, [efficacy infectioness to other] ini belum ada datanya. Akan perlu waktu. Jangankan Sinovac, Pfizer, Moderna, Oxford pun belum ada datanya."

Ia menjelaskan, umumnya perlu beberapa bulan, bahkan tahun, untuk melihat berapa persen 'vaccine efficacy' yang mencegah transmisi ini.

"Ini sebabnya mengapa kita belum bisa mengandalkan herd immunity, seperti kata Pak Presiden [bahwa] setahun selesai."

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin COVID-19 di Indonesia, bersama dengan sejumlah perwakilan dari kalangan pejabat publik, tenaga kesehatan, tokoh agama dan tokoh publik lainnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News