Peneliti UI Nilai BNPT Lemah Dalam Menangani Terorisme
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (UI) Solahudin menilai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu sebagai instansi pemerintah paling lemah di antara pihak terkait lainnya dalam hal menangani terorisme.
“Kami tahu bahwa sekarang posisi BNPT masih lemah dalam soal deradikalisasi dan kontraradikalisme,” kata Solahudin dalam sebuah diskusi bertajuk Pemberantasan Terorisme; Legislasi, Tindakan Polisi dan Deradikalisasi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).
Oleh karena itu, kata Solahudin, negara kesulitan menghilangkan terorisme atau radikalisme hingga ke akar-akarnya.
Menurut Solahuddin, negara hanya melihat peran kepolisian dalam menangani terorisme. "Penegak hukum hanya menyelesaikan tindak pidana terorisme, bukan akar terorisme," kata Solahudin.
Kendati demikian, Solahudin berharap pasca terbitnya Undang-Undang Antiterorisme dapat memperkuat program deradikalisasi dan kontra radikalisasi yang selama ini BNPT. Namun, dia mengingatkan pihak lain bisa terlibat mengingat BNPT merupakan instansi yang lemah.
"Saya kira penting bagi stakeholders untuk memperkuat sisi ini," kata Solahudin.(tan/jpnn)
Solahudin menilai BNPT sebagai instansi pemerintah paling lemah di antara pihak terkait lainnya dalam hal menangani terorisme.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- BNPT Siap Berpartisipasi dalam Kegiatan Word Water Forum ke-10
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran