Penerbangan Padat, AirAsia QZ8501 tak Diberi Izin Naik ke 38 Ribu Kaki

jpnn.com - TANGERANG - Direktur Utama AirNav, Ignatius Bambang Tjahjono mengungkap AirAsia QZ8501 memang tak diberi izin naik ke ketinggian 38 ribu kaki, dari posisi sebelumnya di 32.000 feet. Bambang mengakui, pilot dari pesawat yang hingga kini masih berstatus hilang kontak itu sempat meminta izin.
Bambang mengatakan, pilot meminta pindah posisi untuk menghindari awan tebal kepada petugas Air Traffic Control (ATC). Dia menjelaskan permintaan menyimpang dari rute dapat disetujui, sedangkan permintaan untuk naik ke ketinggian 38 ribu feet belum dapat disetujui karena kondisi traffic dan kooordinasi dengan adjacent ATS Unit.
Setidaknya kata Bambang ada enam pesawat yang juga melalui rute yang sama dengan AirAsia tujuan Surabaya-Singapura. "Yang lewat daerah situ ada enam pesawat. Ada Garuda, Lion, Uni Emirat Arab, dan lainnya, tetapi ini ketinggian berbeda-beda. Di atasnya (AirAsia) ada Garuda," ungkap Bambang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12).
Hanya saja untuk saat ini pihaknya tak mau berspekulasi terlampau jauh mengenai penyebab hilangnya pesawat yang hilang kontak 8 menit usai terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Singapura, Minggu (28/12) pagi. "Sedang diselidiki untuk saat ini," tandasnya.
Sebelumnya, AirAsia pada pukul 23.12 UTC (06.12 WIB) pada FL 320 posisi poin TAVP pesawat lapor kepada petugas ATC, dan terindentifikasi oleh petugas ATC. Pesawat meminta untuk menyimpang dari rute penerbangan dan meminta ketinggian 38 ribu feet dari sebelumnya 32 ribu feet. Permintaan tersebut diduga karena AirAsia ingin menghindari awan tebal. (chi/jpnn)
TANGERANG - Direktur Utama AirNav, Ignatius Bambang Tjahjono mengungkap AirAsia QZ8501 memang tak diberi izin naik ke ketinggian 38 ribu kaki, dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur DKI Jakarta Pramono Bakal Menetapkan Puluhan Kadis dan Wali Kota
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Pramono Anung Bakal Buka Perpustakaan dan Museum Hingga Malam Hari
- Dr. Teguh Tanuwidjaja Menginisiasi Lahirnya iSWAM Argentina dan Paraguay
- Area Mangrove Terus Menyusut, Pak Hendro dan Agung Sedayu Gelar Aksi Restorasi di Teluk Naga
- Alhamdulillah, 501 Rumah Tidak Layak Huni di Kota Bandung Direnovasi