Penerimaan Pajak Tembus Rp 263 T
Sabtu, 03 Juli 2010 – 03:47 WIB
Dia menyebut, salah satu faktor yang akan mendongkrak penerimaan adalah pos PPN. Sebab, sepanjang paro kedua banyak aktivitas seperti puasa, Lebaran, dan Natal yang akan mendorong konsumsi masyarakat, sehingga pajak pun akan naik signifikan. "Postur penerimaan (pajak) kita memang biasanya lebih besar di belakang, mulai periode Juli hingga Desember," terangnya.
Ditjen Bea Cukai juga mencatat kinerja menggembirakan. Dirjen Bea Cukai Thomas Sugijata mengatakan, penerimaan bea dan cukai sepanjang paro pertama tahun ini sudah melampaui target. "Total realisasinya Rp 40,2 triliun," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan kemarin.
Thomas merinci, penerimaan per 28 Juni dari pos bea masuk Rp 9,2 triliun atau 61,08 persen dari target setahun. Kemudian pos cukai mengumpulkan penerimaan Rp 31,03 triliun atau 52,6 persen dari target. Satu-satunya pos yang pencapaiannya di bawah target adalah bea keluar yang baru setor Rp 1,7 triliun atau baru 31,9 persen dari target.
"Untuk bea keluar, ini di luar kontrol Ditjen Bea Cukai. Sebab, pengenaannya memang dikaitkan dengan kebijakan untuk perlindungan pasokan dalam negeri, misalnya CPO," katanya. (owi/oki)
JAKARTA - Sepanjang paro pertama tahun ini, sektor pajak menunjukkan kinerja menggembirakan. Hingga akhir Juni, realisasi pundi-pundi pajak sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pupuk Indonesia Sebut KAWFEST 2024 Gairahkan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Kuartal I 2024, Laba Bersih MPMX Meningkat jadi Sebegini
- Buka Cabang ke-8 di Bogor, The Aesthetics Skin Kenalkan Cell Chanel Booster
- Garudafood Umumkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, Bagikan Dividen Rp 331,92 Miliar
- Aset Bank bjb Tembus Rp 202,5 Triliun di Tengah Tantangan Perekonomian Indonesia
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T