Pengadilan Irak Tunda Persidangan atas Si Pelempar Sepatu

Pengadilan Irak Tunda Persidangan atas Si Pelempar Sepatu
Pengadilan Irak Tunda Persidangan atas Si Pelempar Sepatu
Dia menambahkan, melempari seseorang dengan telur dan tomat busuk di Eropa bolehlah disebut penghinaan, namun di Iraq, melempari seseorang dengan sepatu adalah penanda ketidaksenangan.

Menghadapi sidang kemarin, kuasa hukum lain, Karim al-Shujeiri mengatakan bahwa kondisi kliennya ketika ditemui Rabu (18/2) berada dalam kondisi prima. ’’Semangat dan moralnya tengah tinggi. Dia juga yakin terhadap independensi sistem hukum Iraq,’’ kata al-Shujeiri seperti dilansir Associated Press kemarin.

Meski pemerintah Iraq menyebut insiden lemparan sepatu itu memalukan, rakyat Iraq justru membela. Mereka mengatakan, al-Zeidi seharusnya diberi penghargaan, bukan malah dihukum. Selain menyebut Bush “anjing", al-Zeidi mendedikasikan lemparannya itu sebagai “ciuman perpisahan" dari anak-anak yatim, janda, dan mereka yang tewas akibat invasi AS yang dikomandoi Bush pada 2003.

Pendukung al-Zeidi yang berjubel di luar dan dalam ruang sidang kemarin menuntut pengadilan agar membebaskan pahlawannya itu. ’’Kami bangga pada apa yang dilakukan Muntadhar,’’ kata Doniya, adik perempuan al-Zeidi yang hadir di pengadilan bersama 60 pendukung lainnya kemarin.(ape)

BAGHDAD – Sidang pertama terhadap pelempar sepatu kearah Bush, Muntadhar al-Zeidi, yang seharusnya digelar kemarin, ditunda hingga Maret. Para


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News