Pengajar Bahasa Indonesia di Australia Mengharapkan Subsidi dari Pemerintah RI

Pengajar Bahasa Indonesia di Australia Mengharapkan Subsidi dari Pemerintah RI
ACICIS membantu pengiriman mahasiswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia di berbagai kota di Indonesia. (Foto: ACICIS)

"Dari data memang kelihatan peminat cenderung turun secara drastis."

"Tetapi yang saya lihat belakangan ancaman yang sangat besar pada beberapa jurusan bahasa Indonesia yang tersebar di universitas di beberapa negara bagian."

"Dalam konteks ini sangat khawatir di La Trobe, jangan-jangan akan juga terjadi di universitas lain." kata David.

Dari tahun ke tahun sudah berulang kali dibahas mengenai penyebab menurunnya minat siswa di Australia untuk belajar bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia.

David mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk mengatasi masalah ini.

Secara umum, David mengatakan mereka yang berkecimpung dalam pengajaran bahasa Indonesia di Australia sudah berterima kasih kepada Pemerintah dan wakil pemerintah Indonesia yang aktif mendukung pengajaran bahasa Indonesia di Australia.

Namun dibandingkan negara lain, seperti China dan negara Eropa yang sudah memiliki lembaga untuk mengajarkan bahasa seperti Confucius Institute (China), Korean Foundation (Korea Selatan), Gothe (Jerman), Alliance Francaise (Prancis), Japan Foundation (Jepang), David mengatakan Indonesia perlu memikirkan hal seperti ini dengan lebih serius.

"Tidak dapat disangkal dibandingkan negara lain, bantuan yang mereka berikan tidak dalam bentuk dukungan moral saja, namun dalam bentuk finansial sampai jutaan dolar seperti yang dialirkan oleh Beijing lewat Confucius Institute," katanya.

Guna menjadikan bahasa Indonesia semakin internasional dan membantu pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri, seperti Australia, Pemerintah Indonesia didesak untuk ikut membantunya, seperti memberikan subsidi bagi tenaga pengajar di berbagai universitas

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News