Pengakuan Bappenas soal Perekonomian Bikin Kaget, Bisa Gawat!

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan kondisi perekonomian terkini.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014 rata-rata berada di bawah potensinya.
“Selama ini sasaran pertumbuhan ekonomi jangka menengah sulit tercapai karena ekonomi Indonesia tumbuh di bawah pertumbuhan potensialnya,” kata Kepala Bappenas Suharso saat Bincang Santai dengan Media di Jakarta, Kamis (2/9).
Suharso mengatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi setelah krisis finansial Asia lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
"Dalam beberapa tahun terakhir cenderung stagnan pada kisaran lima persen per tahun," kata dia.
Suharso dalam paparannya membeberkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebelum krisis 1998 sebesar 7,1 persen per tahun.
Kemudian pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJMN) 2005-2009, rata-rata pertumbuhan sebesar 5,7 persen per tahun.
Lalu pada RPJMN 2010-2014 sebanyak 5,8 persen per tahun dan pada RPJMN 2015-2019 turun menjadi 5,0 persen per tahun.
Bappenas menilai perekonomian Indonesia masih tumbuh di bawah rata-rata sejak 2014, bahkan diramalkan akan berlanjut pascpandemi.
- Bappenas Meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi