Pengakuan Mengejutkan Siswa SD Diduga Dibegitukan Nenek 10 Kali

Pengakuan Mengejutkan Siswa SD Diduga Dibegitukan Nenek 10 Kali
Ar, 13, (tengah) pelajar kelas V SD di Kota Palembang kemarin (18/7)memenuhi panggilan pemeriksaan oleh PPA Satreskrim Polresta Palembang. FOTO: BUDIMAN/SUMATERA EKSPRES

Sejak kejadian terakhir dan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, korban takut ketemu terlapor. Dia tak mau datang lagi ke tempat tinggal sang nenek, meski ada dua surat yang meminta korban ke rumah terlapor. “Aku takut,” cetusnya.

Seiring mencuatnya kasus ini, korban mengaku tetap masuk sekolah seperti biasa. "Tapi aku sering diejek kawan-kawan di sekolah," sambungnya. Dia pun jadi malu.

Pantauan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), pemeriksaan korban cukup lama. Mulai pukul 09.00 hingga 13.30 WIB. Korban sempat makan siang di sela istirahat pemeriksaan di ruang Unit PPA tersebut.

Ditambahkan R (33), ada sekitar 20 pertanyaan yang kemarin ditanyakan penyidik kepada putranya. Sebelum ke Polresta, dia menjemput Ar di sekolah.

Karena itu, korban kemarin memberikan keterangannya masih dengan mengenakan kaus seragam SD.

Kata R, setelah mengadukan kasus ini ke SPK Terpadu Polresta Palembang, keluarganya mendapat ancaman dari terlapor. “Jadinya banyak saksi yang tidak mau datang karena takut,” sesalnya.

Seperti dua hari lalu, sore-sore rumah mereka kembali didatangi Nj. Waktu itu R mengaku sedang tidak di rumah. “Kata tetangga, nenek itu datang lagi sambil marah-marah,” ungkapnya.

Adanya pencabulan ini baru terungkap setelah korban didesak untuk cerita. Awalnya, R curiga dengan Nj yang sering berbisik-bisik dengan anaknya.

Penyidik Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polresta Palembang, Sumsel, mengorek keterangan dari mulut Ar, 13, kemarin (18/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News