Pengakuan Pengemis Kaya Bawa Rp 43 Juta dan Perhiasan

Pengakuan Pengemis Kaya Bawa Rp 43 Juta dan Perhiasan
Epon si pengemis kaya memperlihatkan uang sekitar Rp 43 juta dan perhiasan emas yang dibawa dalam buntel kain, Kamis (22/2). Foto: Rangga Jatnika/Radar Tasikmalaya/JPNN.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Epon (50), pengemis kaya yang mengaku asal Cisangkir, Kotabaru Kecamatan Cibeureum, Tasikmalaya, Jabar. ini memiliki uang tunai Rp 43 juta dan perhiasan senilai Rp 15 juta yang dibawanya dalam buntel kain.

Dia merupakan salah satu dari 18 orang yang terjaring razia yang digelar Tim Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) Kecamatan Tawang, Kamis siang (22/2).

Awalnya, petugas tidak menaruh curiga, Epon menyimpan uang cash puluhan juta. Apalagi pengemis kaya raya ini berpenampilan lusuh. Bahkan sempat mengaku bukan pengemis.

Sehingga menolak diangkut ke dalam truk. Namun, akhirnya dia mau naik ke truk Dalmas untuk didata di Kantor Satpol PP.

Dalam proses pendataan itu, petugas sempat penasaran ingin mengetahui isi dalam buntel kain yang dibawa Epon.

Tanpa ada kesulitan, Epon pun berkata jujur bahwa buntel kain itu berisi uang puluhan juga dan perhiasan. Namun, saat diminta memperlihatkan barang tersebut, dia menolak keras.

Alasannya uang tersebut untuk membangun rumah dan perhiasannya untuk pengajian. “Ulah, ieu mah dipake pangajian (Jangan, ini untuk dipakai ke pengajian, Red.),” ungkapnya seraya memelototi petugas.

Petugas pun berupaya melobi. Jurus-jurus persuasif dilakukan. Petugas menjanjikan tidak akan mengambil uang tersebut. Akhirnya, setelah sekitar 15 menit Epon pun mau membuka isi kain tersebut.

Pengemis kaya yang terkena razia itu membawa uang Rp 43 juta dan sejumlah perhiasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News