Pengakuan Sudarman si Penulis Usulan Anggaran Lem Aibon Rp82,8 Miliar

Pengakuan Sudarman si Penulis Usulan Anggaran Lem Aibon Rp82,8 Miliar
Kasubag TU Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat Sudarman yang menginput usulan lem aibon dengan anggaran Rp82,8 miliar, di Balai Kota DKI jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA/Livia Kristianti

jpnn.com, JAKARTA - Kasubag Tata Usaha Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat Sudarman merupakan sosok yang meng-input usulan anggaran pembelian lem aibon sebesar Rp82,8 miliar.

Sudarman mengaku tidak menyangka lem aibon yang ia tulis menjadi sumber kehebohan di publik. Lem itu sebagai bagian dari komponen alat tulis kantor (ATK) dalam rancangan anggaran untuk tahun 2020.

Lem aibon yang tercantum sebesar Rp82,8 miliar dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Sementara (RKUA PPAS) Dinas Pendidikan DKI itu berasal dari pemikiran sederhana Sudarman. Dia merasa nantinya komponen itu akan diubah.

"Iya salah pilih. Jadi karena ada pilihan lain, ada banyak pilihan lain, artinya saya gak berpikir sampai sejauh ini. Katakanlah kebutuhan aibon itu menjadi viral sampai begini," ujar Sudarman.

Sambil terkekeh saat ditanya oleh wartawan, Sudarman mengaku secara sadar menuliskan lem aibon sebagai bagian dari komponen anggaran ATK.

"Kalau menurut saya kan yang simple gitu karena untuk ke depannya pasti diubah. Karena memang kebutuhan," katanya.

"Misalnya saya cantumkan nilai pulpen pun, pulpen kok 82 miliar untuk apa. Saya cantumkan kertas pun kertas kok 82 miliar nah itu untuk apa. Itu kan sebetulnya sama aja," kata pria berkacamata itu.

Kasus soal usulan anggaran pembelian lem aibon itu pun sempat viral akibat unggahan salah satu politisi PSI William Aditya Sarana mengenai rancangan anggaran 2020 untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Sudarman mengaku tidak menyangka lem aibon yang ia tulis sebagai usulan pengganggaran di Pemprov DKI Jakarta menjadi sumber kehebohan di publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News