Pengakuan Sukarelawan Usai 24 Jam Disuntik Vaksin COVID-19, Mengejutkan

Pengakuan Sukarelawan Usai 24 Jam Disuntik Vaksin COVID-19, Mengejutkan
Alat ukur efek lokal dan termometer yang diberikan tim uji kepada masing-masing sukarelawan. Foto: IST/Radar Bandung

Selain itu, Yuana wajib menghubungi pihak uji klinis jika merasakan keluhan yang berat atau sakit yang memerlukan penanganan medis.

“Saya diminta menghubungi petugas kalau sakitnya berat sampai harus ke rumah sakit misalnya,” ujar Yuana yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.

Seperti Yuana, relawan lain, Nina (32) dan Rohaeni (33), sejauh ini tak merasakan keluhan apa pun. Mereka berdua merasa normal dan berkegiatan seperti biasanya.

Terkait laporan kesehatan, baik Nina maupun Rohaeni mengaku melakukan hal yang sama. Mereka mengisi laporan efek lokal maupun sistemik.

“Alhamdulillah, normal,” imbuh Nina yang ketika dihubungi Radar Bandung mengaku telah bekerja seperti biasa.

Sebelumnya, Ketua Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil menuturkan, penyelenggara uji klinis sudah menyiapkan antisipasi jika subjek mengalami efek samping lokal maupun sistemik.

“Jadi nanti mereka semua lapor ke petugas supaya langsung ditangani,” terangnya kepada wartawan, RSP Unpad, kemarin.

Terkait efek samping, menurut Kusnandi, pada tahap uji fase ketiga ini vaksin seharusnya tidak memiliki banyak efek samping. Hal itu sudah terbukti dari dua fase uji sebelumnya.

Beberapa sukarelawan memberi kesaksian usai 24 jam disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di RSP Unpad.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News