Pengakuan Tunanetra saat Mencoblos di Bilik Suara

Pengakuan Tunanetra saat Mencoblos di Bilik Suara
Seorang tunanetra di Palembang menunggu antrean untuk mencoblos. Foto: Cuci Hati/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Rahmat Syafei, penyandang tunanetra di Palembang begitu antusias menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024, Rabu (14/2).

Meski usia Rahmat sudah senja, semangatnya tidak luntur untuk memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

"Kan, ini kewajiban sebagai warga negara," ujar Rahmat kepada JPNN.com.

Kendati mengalami kondisi indra penglihatan yang terganggu, Rahmat yakin tak ada hasil pilihan sia-sia.

"Tahun 2019 dan 2014 ikut nyoblos. Selama pengalaman memilih disediakan braille. Memilih sendiri di bilik suara tanpa pendamping," ujar Rahmat.

Rahmat terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kawasan Poligon.

Selama dua periode sebelumnya, Rahmat selalu mengikuti setiap informasi kandidat presiden yang mencalonkan diri.

"Penting untuk mengetahui program dan riwayat capres agar tak menyesal memilih di kemudian hari," katanya.

Penyandang tunanetra bernama Rahmat Syafei begitu antusias menyalurkan hak suaranya di Pemilu 2024, Rabu (14/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News