Pengalihan Subsidi BBM Dinilai Keputusan Tepat Demi Perekonomian Indonesia

Pengalihan Subsidi BBM Dinilai Keputusan Tepat Demi Perekonomian Indonesia
Petugas SPBU melayani pembeli BBM bersubsidi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jadi, porsi terbanyak pengguna Pertalite bukan sepeda motor atau kendaraan umum yang semestinya mendapatkan BBM bersubsidi.

Dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik, disebutkan total alokasi kompensasi pertalite Rp93,5 triliun yang dianggarkan di APBN, sebesar 86 persen atau Rp80,4 triliun dinikmati rumah tangga dan sisanya 14 persen atau Rp13,1 triliun dinikmati dunia usaha.

Namun, dari nilai yang dinikmati rumah tangga, ternyata sebesar 80 persen dinikmati rumah tangga mampu.

Begitu juga dengan Solar, dari total subsidi dan kompensasi Rp143,4 triliun, sejumlah 11 persen atau Rp15 triliun dinikmati rumah tangga dan sisanya yaitu 89 persen atau Rp127,6 triliun dinikmati dunia usaha.

Oleh kata itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, keputusan pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke bantuan sosial sudah tepat.

"Subsidi energi yang selama ini dikucurkan makin membengkak sementara penggunaan subsidi tidak tepat sasaran," ujar Agus.

Dia pun tidak mempermasalahkan besaran bansos yang akan diberikan pemerintah yang pada hakikatnya pasti memiliki manfaat.

"Besaran mau berapa saja tetap bisa kurang, kan tujuan pemerintah memberikan bantuan agar yang miskin tidak bertambah miskin," ucap Agus.

Pengamat sosial UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menyambut baik rencana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) diimbangi dengan jaminan pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News