Pengamat Menilai Iwan Bule Dizalimi Jelang Kongres PSSI

Pengamat Menilai Iwan Bule Dizalimi Jelang Kongres PSSI
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Foto: Ricardo/JPNN.com.

Rayana pun mengatakan jika Iwan Bule berjuang untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Jelas hal itu terlihat dengan Timnas Indonesia mengikuti berbagai kejuaraan level Asia.

"Kapan itu terjadi? ya ketika FIFA melihat persepakbolaan kita acak-acakan kemudian masuknya Iwan Bule memimpin PSSI dan terjadilah prestasi-prestasi itu. Masyarakat harus melihat ke arah itu," ungkapnya.

Pengamat sepakbola yang hampir 25 tahun tinggal di Italia itu dengan mengulik persepakbolaan dunia pun mengatakan bahwa tidak elok membawa-bawa nama Iwan Bule terkait tragedi Kanjuruhan. Karena menurutnya tidak ada kaitannya tragedi tersebut dengan sepak terjang yang selama ini telah ditorehkan Iwan Bule terhadap prestasi persepakbolaan Indonesia.

"Gara-gara masalah kelalaian Panpel di Malang, kok malah ini Iwan Bule yang disalahkan, bahkan tidak ada aturan mainnya bahwa dia harus digoyang dan mengundurkan diri karena dia kan tidak terlibat dalam terjadinya masalah tersebut."

"Kasihan dizalimi dia. Ga ada hubungannya, karena nanti setiap ada Ketua PSSI yang seumpamanya dibenci oleh seseorang atau kelompok, mereka akan goyang melalui masalah-masalah dengan membuat skenario lain, tidak boleh seperti itu, kapan majunya persepakbolaan kita, bahkan FIFA tidak menyebut bahwa organisasi PSSI seburuk itu," tuturnya.

"Tragedi Kanjuruhan itu terjadi setelah pertandingan berakhir 2x45 menit. Jadi, secara aturan itu bukan tanggung jawab PSSI. Makanya, saya menegaskan tidak ada alasan untuk menggantikan posisi Iwan Bule melalui KLB PSSI yang tidak melanggar statuta PSSI," kata Rayana.

Sebagai contoh, Rayana menyebut tragedi Heysel yang menelan 39 korban tewas saat pertandingan Liverpool melawan Juventus pada laga final UEFA pada 31 Mei 1985 lalu. Ia menyebutkan dari tragedi Heysel itu tidak ada yang dituntut untuk mundur.  

"Saat Tragedi Heysel itu kan tidak ada pemaksaan pergantian Ketua Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Begitu juga terhadap Presiden UEFA. Kasus bentrokan antar suporter tersebut diselesaikan dengan adanya perbaikan sarana Stadion Heysel dengan menghilangkan tembok pembatas penonton," ungkapnya. 

Pengamat sepak bola, Rayana Djakasurya menilai Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dikerjain menjelang kongres PSSI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News