Pengamat: Migran Afrika di Melbourne Alami Stigma Tak Adil

Pengamat: Migran Afrika di Melbourne Alami Stigma Tak Adil
Pengamat: Migran Afrika di Melbourne Alami Stigma Tak Adil

"Karena ada unsur rasial terhadap aturan hukum ini, kami melihat beragam efek diskriminatif dan kriminalisasi. Mereka dipandang sebagai penjahat kemanapun mereka pergi."

Masalah kejahatan yang dilakukan oleh migran asal Afrika di Melbourne telah menjadi hal yang sangat politis, menciptakan perdebatan antara pemerintah negara bagian Victoria dengan pemerintah pusat Australia, setelah PM Turnbull mengatakan Premier Daniel Andrews, kepala negara bagian Victoria tidak memiliki kepimpinan dan tekad untuk mengatasinya.

Menteri Kepolisian Lisa Neville menyatakan kekecewaannya karena PM Turnbull berusaha untuk mendapatkan keuntungan politik dari masalah ini.

"Saya sangat menghargai jika Pemerintah Persemakmuran lebih berfokus pada beberapa masalah lain, seperti bagaimana memberikan dukungan bagi para migran untuk masuk ke komunitas kita," ujar Lisa kpada program ABC 7.30.

"Berhentilah memotong program ketenagakerjaan untuk anak-anak muda yang juga penting, program TAFE, universitas, semua hal yang sangat penting mengatasi akar penyebab masalah ini, daripada bermain politik seperti ini."

Sementara itu CEO dari organisasi African-Australian Multicultural Employment and Youth Services, Berhan Ahmed mengatakan warga Afrika di Australia muak dengan perseturuan politis.

"Saya setuju dengan Kepolisian Victoria, mereka adalah orang Afrika dan ada orang Afrika yang terlibat kejahatan, tapi tidak seharusnya melakukan stigmatisasi kepada seluruh komunitas Afrika," kata Dr Ahmed kepada program radio PM milik ABC.

"Penjahat harus dihukum, tapi bukan komunitasnya, ini penting untuk menggarisbawahi [bedanya] para penjahat dan komunitas Afrika secara luas."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News