Pengamat: Publik Tak Ingin Hanya Jokowi vs Prabowo

Pengamat: Publik Tak Ingin Hanya Jokowi vs Prabowo
Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat berkuda bareng. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Publik ingin banyak pilihan alias "menu prasmanan" pada Pilpres 2019 mendatang. Tak hanya head to head antara Jokowi vs Prabowo seperti Pilpres 2014 lalu, melainkan munculnya figur-figur alternatif yang memiliki visi dan misi untuk membangun Indonesia lima tahun ke depan.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, sejumlah tokoh alternatif yang sering disebut dalam beberapa survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden sejatinya memiliki visi dan misi yang jelas.

Dia mencontohkan sosok mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

“Dua orang ini sering mengungkapkan berbagai hal yang akan dilakukan nanti pada saat menjadi RI 1 atau 2. Abraham Samad juga pernah menyampaikan (visi) itu, tapi tidak sesering AHY dan Rizal Ramli. Rizal Ramli bahkan sering menyampaikan visi kebangsaannya saat diundang ke forum-forum internasional,” kata Hendri saat dihubungi wartawan, Kamis (14/6).

Meski begitu, kata Hendri, program-program yang disampaikan para tokoh ini relatif masih seragam. Menyoal pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat dan lain-lain. 

“Teorinya kan dalam sebuah negara, demokrasi itu akan langgeng dilaksanakan bila negara tersebut sukses melaksanakan tiga hal,” sambung dia.

Ketiganya adalah pemerataan ekonomi, hukum yang tidak tebang pilih, dan kedewasaan dalam berpolitik. 

Tiga poin inilah, menurut Hendri, yang harus menjadi fokus para calon pemimpin alternatif untuk memperbaiki bangsa.

Publik ingin pada Pilpres 2019 mendatang muncul banyak pilihan capres, tak hanya head to head antara Jokowi vs Prabowo seperti Pilpres 2014 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News