Pengamat Sebut PDIP Ingin Tiru Narasi yang Pernah Dimainkan SBY
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto menduga PDI Perjuangan sedang meniru narasi yang dimainkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pemilu 2004.
PDIP diprediksi meniru narasi tersebut untuk diterapkan pada Pemilihan Presiden 2024.
Caranya, dengan menjatuhkan sanksi terhadap tokoh PDIP yang menyatakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo untuk maju sebagai kandidat di Pilpres 2024.
Meski sanksi yang dijatuhkan hanya berupa peringatan.
"SBY ketika itu mendapat simpati publik yang tinggi, rating SBY naik. Kira-kira PDIP ingin memainkan narasi itu, jadi itu untuk PDIP lagi."
"Kalau dilihat dari budaya pop, sebenarnya saya lihat ini upaya PDIP justru ingin membuat simpati publik kepada tokoh-tokoh PDIP yang diduga menyatakan diri siap maju sebagai kandidat presiden maupun tokoh yang menyatakan dukungan."
"Tokoh yang menyatakan kesiapannya kan Pak Ganjar, sedangkan yang mendukung Pak Rudy," ujar Agus di Solo, Kamis (27/10).
Agus menilai, dalam hal ini ada kesan PDIP ingin menegaskan sebagai partai yang sedang berkuasa, sehingga ketua umum yang seharusnya menyatakan siapa yang menjadi kandidat presiden.
Pengamat politik Agus Riwanto menduga PDIP ingin meniru narasi yang pernah dimainkan SBY di Pemilu 2004.
- Jalan Politik Gibran: Mengubah Hinaan Menjadi Kekuataan
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Putusan PTUN Bisa Menjadi Pertimbangan MPR untuk Tak Melantik Prabowo-Gibran
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Tim 7 Jokowi Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran dengan Membantu Masyarakat