Pengamat sebut Reshuffle Hanya Kompromi Politik
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar menilai keputusan Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet (reshuffle) tidak lebih dari sekadar kompromi politik.
"Saya mengatakan ini sebagai kompromi politik karena secara jelas menggambarkan kedekatan mereka pada elit partai atau tokoh. Seperti Darmin Nasution, kita tahu dia dekat dengan Megawati. Ada pula Pramono Anung," kata Idil saat dihubungi Rabu (12/8).
Lalu ada Rizal Ramli dan Sofyan Jalil yang dikenal cukup dekat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sementara Luhut Panjaitan menurutnya lebih pada akomodasi jasa politik turut membantu kemenangan Jokowi di pilpres 2014.
Dia juga tidak begitu yakin menteri baru mampu mengatasi persoalan. Khususnya yang menjadi sorotan adalah masalah perekonomian, terutama anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dan harga daging yang meroket.
Persoalan tersebut menurutnya akan menjadi ancaman ke depan jika menteri yang dipilih menggantikan juga tak mampu mengatasi permasalahan.
"Kita akan lihat bagaimana respon pasar terhadap reshuffle ini sebab jika tak juga mampu mengatasi masalah yang terjadi saat ini maka saya kira gejolak politik tetap akan terus terjadi," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar menilai keputusan Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet (reshuffle)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Pupuk Bersubsidi Sebesar 9,55 Juta Ton Siap Disalurkan Kepada Petani
- Kematian Brigadir RA saat Jadi Ajudan Pengusaha Harus Jadi Atensi Kapolri
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- EF Kids & Teens Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia