Pengampunan Kalkun

Oleh Dahlan Iskan

Pengampunan Kalkun
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Biden telah memenangkan 306 dapil. Trump hanya memenangkan 232 dapil.

Dapil-dapil itulah yang akan berkumpul tanggal 14 Desember. Mereka, 538 dapil itu, memilih presiden Amerika Serikat. Dalam sejarah Amerika belum pernah terjadi dapil yang dimenangkan A memilih capres B.

Maka sebenarnya tanggal 14 Desember nanti itu hanya formalitas hukum. Dan Trump memegang formalitas itu.

Maka ia tidak setuju Biden dinyatakan sebagai presiden terpilih sekarang. Pemilihan presiden belum dilakukan. Yang terjadi tanggal 3 November lalu itu adalah pemungutan suara.

Bahkan Trump sampai mengecam Biden. Yakni ketika Biden mulai menyusun kabinet. Bagaimana bisa belum terpilih sudah mengumumkan siapa anggota kabinetnya.

Yah, suka-suka Trump mau ngapain saja. Apalagi, berdasar logikanya tadi, ia tetap masih presiden Amerika yang efektif sampai tanggal 20 Januari depan.

Ia masih bisa melakukan apa saja sebagai presiden sampai tanggal itu. Masa jabatan 4 tahun, baginya, adalah sampai tanggal itu.

Memang Trump masih terus 'mengomel' soal kekalahannya itu. "Inilah pemilu yang penuh kecurangan," katanya berkali-kali.

Topik ini menjadi pembicaraan hot selama hari raya kalkun kemarin: agama vs keselamatan umat manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News