Pengangguran di Australia Naik, Mengapa Pemilik Kebun Takut Kekurangan Pekerja?

Pengangguran di Australia Naik, Mengapa Pemilik Kebun Takut Kekurangan Pekerja?
Pembatasan di tengah COVID-19 menyebabkan berkurangnya jumlah backpacker yang dapat membantu memetik buah tahun ini. (ABC Rural: Jon Daly)

Serikat Penganggur tersinggung

Serikat Pekerja Pengangguran Australia (AUWU) menilai perkataan David Littleproud sebagai serangan terhadap para penganggur di Australia.

Mereka enganggap komentar tersebut "menjijikan dan tidak berdasarkan kenyataan".

"Berdasarkan statistik, para penganggur ini bukannya hanya duduk-duduk, atau lari dari pekerjaan, baik di tengah krisis COVID-19 ataupun sebelumnya," ucap Kristen O'Connell, juru bicara AUWU.

Kristen mengatakan ada beberapa alasan mengapa penganggur ataupun pendatang seringkali tidak mau mengambil pekerjaan jangka pendek di kebun.

"Karena kita tahu banyak tindakan penyalahgunaan, pencurian upah, dan pekerja sering berada di situasi membahayakan dan dibayar lebih rendah dari semestinya."

Menurutnya, situasi di sekeliling pekerjaan tersebut tidak seperti yang diharapkan warga Australia.

Laporan dari University of Adelaide yang dikeluarkan tahun lalu menemukan eksploitasi menjadi hal yang sering ditemukan di sektor pertanian dan perkebnunan Australia.

Karenanya, Kristen meminta agar pemilik kebun "membayarkan gaji sebagaimana mestinya dan memastikan keselamatan para pekerja".

Pemerintah Australia tidak melihat pekerjaan di perkebunan sebagai solusi bagi warga Australia yang sedang menganggur

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News