Pengawasan Perbankan Harus Dikembalikan ke Bank Sentral
jpnn.com, JAKARTA - President Director Center for Banking Crisis (CBC) Akhmad Deni Daruri mengatakan bank sentral adalah satu-satunya pengawas perbankan dan moneter di Amerika Serikat AS).
"Kalau Indonesia ingin PDB-nya mendekati AS, aturan bank sentralnya harus mengikutinya," kata Akhmad Deni Daruri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4).
Deni mengatakan bank sentral jelas berbeda dengan otoritas lainnya seperti otoritas jasa keuangan (OJK).
Menurut Deni, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral menjadi bagian dari kebijakan moneter, namun tidak demikian halnya dengan OJK.
Kebijakan moneter dan kekhawatiran tentang struktur dan kondisi bank, serta sistem keuangan, menurut Deni, terkait erat.
Kebijakan moneter dan sistem keuangan, tidak akan terlayani dengan baik, jika bank sentral dicabut dari minat, dan pengaruhnya atasnya atas struktur dan kinerja sistem keuangan.
“Bank sentral bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perbankan,” ungkap Deni.
Amerika Serikat (AS), kata dia, adalah mahaguru kapitalisme dunia, menjadikan bank sentral sebagai pengawas perbankan yang paling efektif.
President Director Center for Banking Crisis (CBC) Akhmad Deni Daruri mengatakan bank sentral adalah satu-satunya pengawas perbankan dan moneter di AS.
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- Dukung UMKM Naik Kelas, Kanwil Bea Cukai Banten Jalankan Sejumlah Kegiatan
- Tak Perlu ke Lokasi, Masyarakat Bisa Menukar Uang THR Lewat Aplikasi PINTAR
- BI Sumsel Sediakan 145 Titik Penukaran Uang Lebaran, Cek di Sini Lokasinya
- BI Sumsel Bantu Jaga Stabilitas Daerah, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi
- Hadapi Ramadan dan Idulfitri, BI Lampung Siapkan Uang Kartal Rp 4,3 Triliun