Pengebom Gereja Sempat Bilang Sudah Insaf

Pengebom Gereja Sempat Bilang Sudah Insaf
Juhanda yang diduga menjadi pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com - SAMARINDA – Kejadian pengeboman dengan molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kaltim, sebenarnya sudah diprediksi.

Warga sekitar bahkan telah mewanti-wanti aksi teror di lingkungan mereka.

Ketua RT 03, Kelurahan Sengkotek, Sandi Santoso, membenarkan bahwa informasi itu dia terima sejak kedatangan Juhanda sekitar dua tahun lalu.

Juhanda juga yang melapor kepadanya mengenai keterlibatan dalam kerusuhan Poso.

“Kami langsung waspada. Sejak saat itu, kami terus memantau dan menjaga tempat ibadah di sini,” bebernya.

Dalam berbagai pengamatan, Sandi mengatakan, Juhanda terlihat baik dan mengaku sudah tobat.

Dia pun bekerja sebagai penjual ikan. “Meskipun orang itu sedikit tertutup,” jelasnya.

Selama 36 tahun tinggal di Sengkotek, Sandi menuturkan, baru kali ini terjadi hal mengerikan seperti itu. “Saya benar-benar kecolongan,” lanjutnya.

SAMARINDA – Kejadian pengeboman dengan molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kaltim, sebenarnya sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News