Pengelolaan Sampah Kota Surabaya Diapresiasi Dunia

Pengelolaan Sampah Kota Surabaya Diapresiasi Dunia
Rombongan KLHK bersama delegasi UNEP Lisa Emelia Svensson, Global Director for Ocean UNEP dan Habib N. El-Habr, Director and Regional Representative of the UNEP Regional officie for West Asia. Foto: Humas KLHK

Teknologi ini memanfaatkan larva lalat untuk memakan sampah organik dari sisa makanan/limbah rumah tangga dengan kemampuan, yaitu setiap 10 ribu larva, mampu mengurai limbah sebanyak 12 kilogram, dalam 12 hari.

Kemudian masih di Kecamatan Jambangan, rombongan juga melihat keberhasilan bank sampah.

Keberadaan bank sampah di kecamatan tersebut berhasil mengajak warga untuk menabung dengan cara menyetorkan sampah yang kemudian setelah terkumpul akan dijual dan hasil uangnya dapat diambil lagi oleh masyarakat saat membutuhkan, seperti pada momen hari raya atau pada saat anak masuk sekolah.

Di akhir kunjungan, Delegasi UNEP mencoba Suroboyo Bus, yaitu transportasi ramah lingkungan yang mensyaratkan pembayaran ongkos bus dengan sampah plastik.

Bagi penumpang yang akan naik bisa memilih untuk membayar ongkos bus, yaitu antara membawa 5 botol ukuran tanggung atau 3 botol besar atau10 gelas air mineral atau kantong plastik (kresek) dan kemasan plastik.

Dengan begitu, penumpang bisa berkeliling Surabaya selama 2 jam secara gratis.


"Inginnya KLHK begini, pengelolaan sampah dan limbah ingin dijadikan sesuatu yang bersifat Circular ekonomi, artinya kita tidak mau lagi sampah atau limbah menjadi cost/biaya tetapi kita mau itu menjadi sumber daya yang bisa digunakan, tadi kita lihat sampah bisa digunakan untuk energi dan barang-barang lain yang bernilai dan bermanfaat, dan KLHK mendorong untuk mencapai tahap itu," ujar Rosa Vivien.

Kunjungan ini juga di ikuti oleh Soehardjono Sastromihardjo, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kenya yang sekaligus menjabat sebagai Duta Besar untuk Republik Demokratik Kongo, Mauritius, Seychelles, Somalia, Uganda, UNEP, dan Program Pemukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hadir pula Makarim Wibisono mantan Duta Besar RI untuk PBB periode 2004 - 2007 dan Arief Yuwono Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Evaluasi Kebijakan Kerjasama Luar Negeri.(adv/jpnn)


Sudah banyak pkeberhasilan program pengelolaan lingkungan dan kehutanan di Kota Surabaya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News