Pengemudi Layanan Antar Pesanan Asal Indonesia Diuntungkan Lockdown Melbourne

"Dalam satu shift [jadwal kerja], saya kerja sekitar lima jam dan bisa [mengirimkan] 16 sampai 20 order-an," ujar Melky.
Melky mengatakan ia bisa bekerja dua sampai tiga hari dalam seminggu dengan pendapatannya mencapai AU$150, atau lebih dari Rp 1,5 juta, per hari.
"Ada juga beberapa pelanggan yang memberikan tips, mungkin karena mereka sangat butuh sekali, seperti obat-obatan, misalnya," kata Melky.
Menurut Melky sektor jasa antar pesanan masih bisa bertahan di masa depan seandainya pandemi COVID-19 sudah berakhir.
"Sepertinya sudah perubahan gaya hidup di kalangan warga, mereka sudah merasakan kenyamanan dan efektifitas dengan adanya jasa layanan," ujarnya.

Seorang warga Indonesia lainnya, Yanialti Pramono, juga merasakan adanya peningkatan jasa layanan yang meningkat di saat pandemi COVID-19 di Melbourne.
Ia sudah bekerja sebagai pengantar barang di kota Melbourne sejak dua setengah tahun terakhir, dimulai dengan menjadi pengemudi pengantar bunga di sebuah toko bunga.
Aturan pembatasan aktivitas warga di Melbourne telah menyebabkan banyak orang kehilangan pendapatannya
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas