Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan?

Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan?
Blackpink at the 2019 Coachella Valley Music and Arts Festival. (Getty/AFP)

"Pemerintah Korea akan terus berupaya memperluas minat pada konten seperti K-Pop dan drama yang ada saat ini menjadi apresiasi terhadap budaya, seni, dan sastra tradisional kami juga," ujar Konjen Hong.

Profesor Dal Yong Jin, pakar media di Universitas Simon Fraser di Vancouver, mengatakan setiap negara memiliki "fandom unik" sendiri untuk produk budaya Korea.

Misalnya, ada basis penggemar yang lebih besar untuk K-Pop dibandingkan K-Drama di Thailand karena salah satu anggota Blackpink - grup band perempuan yang populer - berasal dari Thailand.

Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan? Photo: Blackpink saat tampil di ajang Coachella Valley Music And Arts Festival tahun 2019 di California. (Getty/AFP)

 

BTS, ARMY dan keadilan sosial

Klub penggemar K-Pop, yang sering mengumpulkan uang untuk membelikan hadiah bagi grup atau idola favorit mereka, juga menyediakan diri untuk menggalang dana bagi tujuan amal.

"Proses penggalangan dana untuk bencana alam ternyata jauh lebih cepat daripada donasi hadiah ulang tahun idola kami," jelas Arendeelle dari Elf Indonesia.

Dr Sarah Keith menyebutkan penggemar K-Pop telah membangun tradisi penggalangan dana amal yang kuat.

Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan? Photo: Penggemar group K-Pop BTS menyebut diri mereka sebagai ARMY. (Reuters: Brendan McDermid/ABC: Luke Tribe)

 

Inilah fenomena para penggemar K-pop di berbagai belahan dunia: menyuarakan dukungan kuat bagi gerakan Black Lives Matter (BLM), mempermalukan Donald Trump, hingga melontarkan kritik terhadap Pemerintah Thailand

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News