Penghuni Apartemen di Jakarta Tolak Keberadaan Rumah Sakit COVID-19
Sabtu kemarin (04/04), pihak manajemen pengelolan apartemen menggelar pertemuan, setelah beberapa penghuni dan pemilik, lewat media sosial, mempertanyakan pembangunan rumah sakit COVID-19 di area apartemen yang dihuni oleh setidaknya 100 orang kepala keluarga.
Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan penghuni dan pemilik apartemen, manajemen Gedung, perwakilan dari Lippo, RS Siloam, Pemprov DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, dan Dinas Kesehatan.
"Pertanyaan saya mengenai perizinan dijawab oleh Dinkes yang mengatakan bahwa RS Siloam ini sudah mengantongi izin," kata Arief.
"Tetapi saat saya tanyakan apakah Dinkes mengetahui ada penghuni tinggal di gedung ini dan RS COVID-19 ini menyatu dengan tempat tinggal penghuni, tidak ada jawaban. Hanya disampaikan rumah sakit akan mulai beroperasi hari Minggu ini (05/04).
Menolak tapi bukan berarti tidak empati
Perwakilan penghuni akhirnya hanya bisa menyerahkan surat penolakan dari penghuni serta dari warga sekitar Lippo Plaza Mampang.
Penolakan ini, menurut Arief dan Alyssa, bukan berarti para penghuni tidak empati terhadap perjuangan melawan COVID-1
Photo: Penghuni dan pemilik Apartemen Nine Residence menyampaikan penolakan pembangunan rumah sakit rujukan COVID-19 di area hunian mereka. (Supplied: Arief Rakhmadani)
"Aku mendukung banget Indonesia saling membantu untuk penyelesaian COVID-19. Kudos untuk semua dokter dan perawat," kata Alyssa.
Langkah Pemerintah Indonesia menambah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 patut diapresiasi
- 45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
- Apartemen di Tangsel Dijadikan Tempat Produksi Narkoba, Ada Laboratorium
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Tegas, Demokrat Tidak Akan Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara