Penghuni Apartemen di Jakarta Tolak Keberadaan Rumah Sakit COVID-19
External Link: Twitter Nadia"Saya pribadi menyambut baik usaha Lippo untuk membantu pemerintah menangani COVID-19 ini, tetapi tidak adanya informasi kepada penghuni dan pemilik apartemen sangat kami sayangkan dan ini jadi pertanyaan saya mengenai prosedur perizinan dari RS ini," kata Arief kepada Hellena Souisa dari ABC News.
"Kalau penghuni aja nggak dikasih tahu, bagaimana dengan warga sekitar gedung yang populasinya padat," sambungnya.
Menurut Arief, para pemilik dan penghuni apartemen mengetahui adanya pengalihfungsian ini dari media sosial dan media online, bukan dari pihak manajemen.
"Penyewa unit dan tenant lainnya sudah berkali-kali meminta keterangan kepada manajemen Gedung," kata Arief yang memiliki unit apartemen di lantai 8 gedung ini.
Hal senada juga disampaikan penghuni apartemen lainnya, Alyssa Chairiena, yang menyesalkan informasi penting yang tidak disampaikan manajemen gedung.
Keberadaan rumah sakit di area huniannya juga membuatnya khawatir, apalagi setelah pemerintah sendiri menganjurkan untuk tidak ke mana-mana dan bekerja dari rumah.
"Kita sebenarnya ingin mengikuti anjuran pemerintah untuk social distancing dan stay di rumah, tapi sekarang malah rumah kita mau dijadikan satu akses dengan rumah sakit yang menangani orang-orang yang sudah positif COVID-19," kata Alyssa.
Langkah Pemerintah Indonesia menambah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 patut diapresiasi
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Jelajahi Arab Saudi dan Temukan Keindahan Sejati Arabia di Jakarta