Pengusaha Kecelakaan yang Sukses

Pengusaha Kecelakaan yang Sukses
Sandiaga S. Uno.
Dengan kisah kesuksesannya itu, Sandi yakin bahwa pengusaha bisa diciptakan. ’’Artinya bisa diasah,’’ tutur pria yang selalu memulai harinya dengan olahraga itu.

Sandi menyebutkan kunci kesuksesannya, yakni dirinya fokus. Filosofinya, seratus persen dalam persen. ’’Maksudnya, jangan setengah-setengah. Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati. Fokus pada satu-dua hal, jangan kerjakan lima hal secara bersamaan. Curahkan 100 persen tenaga dan pikiran, pasti semua berhasil. Saya yakin,’’ urainya.

Lantas, apa obsesinya kini? Selain berobsesi bisnisnya masuk ke sektor consumer goods, Sandi lebih punya obsesi secara pribadi. ”Saya ingin mengajak keluarga liburan ke banyak tempat di Indonesia yang belum dikenal banyak orang,” katanya.

Sandi lantas menyebut sejumlah tempat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan NTB. ’’Maluku Utara saya dengar juga beautiful,” katanya. Di tempat-tempat itulah, Sandi ingin menikmati keindahan alam. Berlari-lari bersama keluarga saat pagi, menikmati masa kala embun menyentuh dedaunan. ”Kalau di Jakarta, mana ada tempat seperti itu?” kata Sandi.

Untuk luar negeri, Sandi ingin mengajak keluarga berlibur ke Tiongkok. ”Selain itu, India,” tuturnya.

Sesaat setelah bercerita soal keluarga, Sandi terdiam cukup lama. ’’Saya cuma berpikir bagaimana cara membuat tersenyum orang tua ketika akan tidur, melihat anaknya sudah bisa seperti ini, alhamdulillah,” tuturnya.

Nama Sandi kini kian diperhitungkan. Banyak orang menyebut Sandi bakal masuk ke ranah politik. Tapi, dia menyangkal hal itu. ”Sudah banyak yang terjun ke politik, lantas siapa generasi baru yang ngurusi wirausaha,’’ ujarnya.

Bagi dia, politik bukan suatu yang tabu. Tapi, juga harus ada orang yang masih konsisten mengembangkan wirausaha, menjadi katup pengaman bagi persoalan perekonomian. Misalnya, pengangguran. ”Pak Dahlan (CEO Grup Jawa Pos Dahlan Iskan, Red), kalau mau menjadi pejabat politik, lebih dari sekadar bisa. Tapi, beliau kan nggak mau karena ada komitmen untuk mengembangkan usaha, ngurusi pengembangan entrepreneurship,’’ katanya. (eri/kum)

Di negeri ini, jumlah pengusaha sukses masih sedikit. Lebih sedikit lagi jika mencari pengusaha masih muda, sukses, dan kaya. Umur mereka belum 40


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News