Pengusaha Minta Bea Masuk Antidumping Tak Diberlakukan
Selain itu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga akan merasakan dampak dari kenaikan harga akibat BMAD PET.
Sebab, minuman ringan dan air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan kemasan plastik akan mengalami kenaikan harga.
Berdasar data Asrim 2013, minuman ringan menyumbang 40 persen pendapatan warung tradisional.
Menurut dia, penghasilan warung tradisional tergerus jika ada kenaikan harga.
Sebab, minuman ringan dan AMDK merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan dijual oleh warung tradisional.
“Namun, mereka akan kena dampak BMAD pada PET. Harapan kami, pemerintah bijaksana melihat BMAD PET ini. Pemerintah bisa melihat secara utuh dan luas dampaknya," imbuh Triyono.
Berdasar data Asrim, volume produksi industri minuman pabrikan lokal sepanjang 2017 lalu hanya 34,41 miliar liter.
Jumlah tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan capaian 2016 yang sebesar 43,76 miliar liter.
pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) untuk polietilena tereftalat (PET) memberatkan pelaku usaha minuman ringan dalam negeri.
- Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- Truk Ekspedisi Dilarang Lewat Tol, Sopir dan Agen AMDK Menjerit
- AMDK Aman dikonsumsi, Ini Syarat-Syarat dari Pemerintah
- Ekonom Sebut Pelarangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru
- Perusahaan AMDK Ini Ambil Peran Bantu Meringankan Penderitaaan Rakyat Palestina