Penipu Online Berhasil Mencuri Sekitar Rp 20 Triliun dari Warga Australia di Tahun 2021

Penipu Online Berhasil Mencuri Sekitar Rp 20 Triliun dari Warga Australia di Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, penipuan online yang dialami warga Australia terus meningkat dengan kerugian mencapai A$2 miliar (sekitar Rp20 triliun). (ABC North West Queensland: Kemii Maguire)

Dijelaskan, modus lainnya yaitu berupa penipuan skema piramida dan ponzi, umumnya melibatkan aplikasi penipuan investasi ponzi.

Skema piramida versi modern ini menyebabkan korban tanpa sengaja menginvestasikan uang dalam skema penipuan yang dananya dipakai membayar investor sebelumnya.

Selain penipuan investasi, jenis lain yang mengalami peningkatan besar adalah pengalihan pembayaran.

Modusnya yaitu penipu menyamar sebagai pegawai bank, klien bisnis, atau bahkan agen pelunasan cicilan kredit properti.

Penipuan dengan modus mendapatkan akses komputer dari jarak jauh, seperti yang dialami Brian, juga meningkat.

Kerugian dari modus seperti ini meningkat menjadi 16 juta dolar, dengan korban terbanyak dari kalangan warga berusia di atas 65 tahun.

Penipu semakin piawai

Menurut Wakil Ketua ACCC Delia Rickard, penipu online kini semakin piawai.

"Saya mendengar cerita dari negara lain, di mana kelompok kejahatan terorganisir sudah meninggalkan bisnis narkoba dan beralih ke penipuan online," jelasnya.

Beberapa hari setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai Microsoft, dia baru menyadari uangnya rai

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News