Penipuan Berkedok Investasi Menggunakan Aplikasi di Australia Mengakibatkan Kerugian Miliaran Rupiah

"Semuanya hilang. Mereka menutup aplikasinya dan menghilang begitu saja."
Bentuk penipuan yang klasik
Kate adalah satu dari belasan korban di negara bagian Queensland yang mengalami kerugian sekitar A$466 ribu (sekitar Rp4,6 M) karena aplikasi tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut polisi, kecil kemungkinan uang mereka akan bisa kembali lagi.
"Saya juga mengundang beberapa anggota keluarga saya lainnya, jadi sekurangnya ada enam atau tujuh orang yang saya tahu, juga kehilangan uang mereka," tambah Kate.
Sersan Detektif Karen McAteer dari Bidang Kejahatan Dunia Maya dan Keuangan di Kepolisian Queensland mengatakan aplikasi investasi seperti 'Hope Business' adalah metode penipuan klasik dengan model piramida.
"Caranya adalah kita harus mencari orang baru sebagai bawahan," katanya.
"Jadi kita tidak saja menanamkan uang kita, namun kita juga harus mencari orang baru, dengan semakin banyak bawahan kita, semakin banyak komisi yang kita dapatkan."
[TEASER: Penipuan 4M]
Seorang perempuan di Australia telah rugi ribuan dolar gara-gara sebuah aplikasi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global