Penipuan Vaksin COVID-19: Modus Minta Bayaran Sampai Pura-pura Jadi Nakes

Ada ribuan penipu yang sudah bersiap memanfaatkan program vaksinasi COVID-19. Para pakar memperingatkan penipuan akan terlihat meyakinkan, seolah resmi dikeluarkan oleh pemerintah.
- Ribuan warga sudah menjadi korban penipuan berkenaan dengan program vaksinasi COVID-19 di luar Australia
- Warga diminta berhati-hati dengan informasi apa saja yang diterima dari SMS, telepon, atau email
- Salah satu tipuan menawarkan bisa mendapat vaksin tanpa harus menunggu
Oleh karena itu masyarakat diminta waspada, karena bahkan para penipu bisa mengetahui nama, nomor telepon dan email kita.
Di Australia seorang konsultan masalah-masalah berkenaan dengan penipuan Gavin Levinsohn mengatakan para penipu ini akan mulai melakukan aksi mereka mengikuti apa yang sudah terjadi di luar negeri.
"Kami tahu ini karena ada sejumlah situs berkenaan dengan vaksin yang sudah muncul dalam beberapa pekan terakhir jumlahnya sudah ribuan, yang bisa menjadi pertanda awal bahwa ada usaha penipuan ketika dimulainya program vaksinasi," kata Levinsohn.
Menurutnya, meski banyak warga Australia yang semakin sadar soal 'scam' atau penipuan, tapi masih banyak juga warga yang menjadi korban.
"Mereka bisa menderita kerugian jutaan rupiah, bahkan bisa miliaran," kata Levinsohn.
"Ini tergantung seberapa banyak orang yang mengklik berbagai situs tersebut, dan banyak yang kadang terjebak."
Ada ribuan penipu yang sudah bersiap memanfaatkan program vaksinasi COVID-19 untuk mengisi kantong mereka
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Pinjol Berkedok PNM Mekaar
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar