Penjahat Siber Marak, Setnov Dorong Penegak Hukum Lebih Galak

Penjahat Siber Marak, Setnov Dorong Penegak Hukum Lebih Galak
Ketua DPR Setya Novanto. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menyoroti maraknya penjahat siber lintas negara yang menjadikan Indonesia sebagai basisnya. Yang terbaru adalah kejahatan siber yang melibatkan ratusan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dan Taiwan yang beroperasi di sejumlah kota di Indonesia.

“Dunia kriminal kini dihiasi dengan kejahatan siber yang semakin meresahkan masyarakat,” ujar Novanto, Kamis (3/8).

Ketua umum Partai Golkar itu pun mengapresiasi keberhasilan Polri mengungkap 149 WNA asal Tiongkok dan Taiwan jaringan penjahat siber yang beroperasi di Jakarta, Surabaya dan Bali. Hari ini (3/8), ke-149 WNA itu sudah dideportasi ke negara asal mereka.

Namun, Setnov -panggilan akrab Novanto- mengharapkan penegak hukum lebih proaktif mencegah masuknya penjahat siber ke Indonesia. Menurutnya, jangan sampai keramahan penduduk maupun luasnya wilayah Indonesia dimanfaatkan oleh pihak asing untuk melakukan tindak kejahatan.

“Kejadian tersebut harus membuat kita semakin waspada. Saya meminta berbagai pihak, khususnya imigrasi meningkatkan pengawasan di setiap pintu masuk, baik bandara maupun pelabuhan,” pintanya.

Novanto lantas merujuk pada riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Pada 2016, pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta orang.

Selain itu, Internet Security Threat Report tahun ini merilis laporannya tentang tingkat kerawanan jaringan internet di berbagai negara. Indonesia menduduki peringkat ke-17 dalam serangan terhadap jaringan internet.

“Tingginya pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menggiurkan bagi berbagai pihak melakukan kejahatan siber,” sebutnya.

Ketua DPR Setya Novanto menyoroti maraknya penjahat siber lintas negara yang menjadikan Indonesia sebagai basisnya. Yang terbaru adalah kejahatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News