Penjelasan Kepala BKN tentang Pertanyaan Memilih Pancasila atau Al-Qur’an

Penjelasan Kepala BKN tentang Pertanyaan Memilih Pancasila atau Al-Qur’an
Kepala BKN Bima Haria Wibisana menjelaskan maksud pertanyaan memilih Pancasila atau Al-Qur'an dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polemik mengenai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK untuk alih status menjadi ASN, antara lain karena ada pertanyaan memilih Pancasila atau Al-Qur’an.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan peserta TWK yang mendapat pertanyaan memilih Pancasila atau Al-Qur’an dari asesor dikarenakan hasil indeks moderasi bernegara (IMB-68) dan profiling-nya jeblok.

"Ini sebetulnya pertanyaan berat. Kalau ada seseorang yang ditanya asesor pilih Al-Qur’an atau Pancasila maka dia termasuk kategori berat," kata Bima Haria di Jakarta, Sabtu (19/8).

Bima Haria mengatakan, pertanyaan tersebut digunakan asesor karena pertanyaan itu paling sering digunakan oleh teroris untuk merekrut calon-calon teroris.

Sehingga, para asesor akan melihat respons dari peserta tes wawasan kebangsaan yang ditanyakan perihal memilih Pancasila atau Al-Qur’an.

Jika seseorang memiliki pemahaman agama atau Pancasila yang terbatas maka dengan cepat akan menjawab agama.

Namun, jika peserta tersebut memiliki pemahaman agama yang lebih baik, ia akan bingung karena dalam agama ada unsur Pancasila dan Pancasila juga tidak bertentangan dengan agama.

"Jadi kebingungan inilah yang ditangkap oleh asesor sehingga mengetahui seseorang berada di level mana," ujar Bima.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana menjelaskan mengenai tujuan ada pertanyaan memilih Pancasila atau Al-Qur’an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News