Penjelasan Rektor Unri soal Teroris dan Bom di Kampusnya

Penjelasan Rektor Unri soal Teroris dan Bom di Kampusnya
Tim Densus 88 menggeledah salah satu gedung di kampus Unri, Sabtu (2/6). Foto: Defrizal/Riau Pos

jpnn.com, RIAU - Rektor Universitas Riau atau Unri, Aras Mulyadi prihatin dengan adanya aktivitas teroris berikut temuan bom di kampus yang dipimpinnya.

"Kami sangat menyayangkan sekali dengan adanya aktivitas ini di lingkungan kampus," ujarnya seperti dikutip dari laman riaupos.

Dia mengaku tidak menduga aktivitas tersebut bisa terjadi di kampusnya. Selama ini tidak ada kegiatan yang mencurigakan sedikit pun. Oleh karena itu, dia sangat mengutuk perbuatan tersebut.

"Kami sangat mengutuk kegiatan yang dilakukan yang mengarah ke aksi teror. Kami atas nama kampus, mengucapkan terima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang telah mengungkap ini," ujarnya.

Terkait dengan kasus ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya untuk proses hukum kepada kepolisian. "Tentu kasus ini selanjutnya dipercayakan kepada pihak kepolisian," katanya.

Dia juga menyebut, bahwa tiga terduga teroris itu bukanlah dosen, karyawan, ataupun mahasiswa aktif di kampus. Ketiganya melainkan adalah alumni.

"Itu sebenarnya sekretariat mahasiswa. Mereka alumni, bukan pengurus, bukan dosen juga. Bukan pegawai juga. Mestinya tak boleh di sana," ujarnya.

Pihaknya akan melakukan deklarasi anti-teroris di kampus itu pada Senin (4/6) mendatang. "Kami insya Allah Senin depan, kita mengutuk aktivitas ini. Ini adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir," ujarnya.

Rektor Unri berterima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang berhasil mengungkap aktivitas teroris dan temuan bom di kampusnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News