Penjelasan Yosi Project Pop Soal Tudingan Jadi Ketua Influencer Pemerintah

Penjelasan Yosi Project Pop Soal Tudingan Jadi Ketua Influencer Pemerintah
Yosi Project Pop. Foto: Arindra Meodia/antara

jpnn.com, JAKARTA - Yosi Project Pop akhirnya buka suara terkait tudingan sebagai ketua influencer pendukung pemerintah.

Kabar tak sedap itu bermula ketika Staf Ahli Kemenkominfo Henri Subiakto dalam sebuah program televisi menyebut nama Yosi Mokalu sebagai orang yang melatih influencer melalui program Siberkreasi.

"Sebenarnya Prof. Henri mau menjawab dari situ, tapi ya bungkusan judul clickbait dan beberapa media abal-abal memperuncing semua suasananya," kata Yosi Mokalu, dilansir dari Antara, Minggu (30/8).

Pemilik nama lengkap Hermann Josis Mokalu ini mengatakan bahwa Siberkreasi adalah sebuah program yang bertujuan memberikan edukasi mengenai literasi digital kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

"Nah yang dimaksud dengan influencer yang Prof Henri bicarakan adalah influencer yang dicetak oleh sebuah program kelas digital namanya School of Influencer," ujar Yosi Mokalu.

"Nah, School of Influencer itu kami adakan dari 2018. Kami menuju ke daerah di mana di daerah itu banyak konten kreator lokal atau orang yang mau jadi konten kreator yang masih mempertanyakan skill digital tuh kayak gimana, buat konten tuh kayak gimana, nge-vlog tuh kayak gimana," sambung Yosi.

Personel grup musik Project Pop itu membantah bahwa program tersebut mengarahkan masyarakat menjadi influencer pro pemerintah.

"Sebenarnya dari dua sisi itu sudah menjelaskan kalau misalnya orang-orang ini mau beragenda apa. Mengkritisi pemerintah sih saya setuju enggak masalah, dalam hal ini kan pemerintah harus selalu dijaga kerjanya," tegas dia.

Yosi Project Pop akhirnya buka suara terkait tudingan sebagai ketua influencer pendukung pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News