Penjualan Elektronika Turun Lima Persen
Selasa, 03 Mei 2011 – 11:55 WIB
’’Memang pencapaian awal tahun ini tidak sesuai target kami yang naik 15 persen. Namun, masih terlalu dini bagi kami untuk merevisi target. Karena itu kami perlu melihat pencapaian pada kuartal berikutnya, baru diketahui perlu melakukan revisi target atau tidak,’’ tandas Ali.
Baca Juga:
Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar pun berdampak pada melemahnya daya saing industri elektronika dalam negeri. Sebab harga produk impor jauh lebih murah dibanding produksi lokal yang memuat konten lokal dan impor. Hal itu pun dapat memukul bisnis eksportir produk elektronika.
’’Selain itu industri juga akan memperbesar komposisi impor daripada mengandalkan produksi dalam negeri. Akan tetapi, untuk produk tertentu dari sisi biaya malah jauh lebih murah yang diproduksi di dalam negeri, seperti lemari es dan mesin cuci karena merupakan barang besar,’’ kata dia. (res)
JAKARTA - Realisasi penjualan elektronik kuartal pertama tahun ini turun lima persen dari periode yang sama pada tahun 2010. Menurut Gabungan Pengusaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- UMKM Perempuan di Tanah Air Perlu Dukungan, Mastercard dan OPPO Ambil Bagian
- Ma'ruf Amin Puji ISSF, Dinilai Sejalan dengan Pemerintah untuk Memajukan Desa
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- GudangKripto Hadirkan Program OCOG Untuk Mahasiswa IPB
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Pecegahan Kontaminasi Bromat di AMDK Harus Dilakukan oleh Semua Pihak