Penuhi Kebutuhan Hunian MBR

Penuhi Kebutuhan Hunian MBR
Ilustrasi rumah. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Sejak 2015 hingga kini, dana yang disalurkan untuk membangun rumah susun maupun rumah tapak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jatim mencapai Rp 17 miliar. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jatim M. Rudi Ermawan.

Dia menyatakan, upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal itu ialah dengan melakukan pembangunan. Sejak tiga tahun terakhir, rumah tapak yang dibangun sebanyak 244 unit dengan anggaran Rp 10 miliar. Sedangkan anggaran untuk pembangunan rumah susun sebesar Rp 7 miliar. "Lahan menjadi kendala bagi pengembang dalam menyediakan rumah bagi MBR karena harganya terus naik," ujarnya kemarin.

Selain faktor lahan, pemda memahami bahwa tidak semua daerah menerapkan regulasi seperti yang diterapkan pemerintah pusat. Misalnya, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), uang muka, dan pembiayaan berbasis tabungan.

Sementara itu, upaya untuk memenuhi kebutuhan perumahan di kalangan MBR juga dilakukan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui sejumlah bank pembangunan daerah (BPD). Sejak Agustus lalu, PT SMF menyalurkan pembiayaan rumah subsidi. Anggaran yang disiapkan Rp 2 triliun. "Kami dorong pembangunan perumahan MBR lewat BPD," ucap Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo.

Hingga sekarang, SMF sudah bekerja sama dengan beberapa perbankan daerah, termasuk Bank Jatim. Penyaluran pembiayaan rumah subsidi melalui BPD dinilai tepat. Sebab, BPD dipandang lebih memahami kondisi di tiap-tiap daerah sehingga kredit yang disalurkan bisa lebih tepat sasaran. "Jadi, mereka lebih tahu kondisi masyarakat secara detail," katanya. (res/c17/fal)


Sejak tiga tahun terakhir, rumah tapak yang dibangun sebanyak 244 unit dengan anggaran Rp 10 miliar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News