Penyadapan dan Rani Tak Relevan Dengan Kasus
Rabu, 24 Juni 2009 – 17:33 WIB
JAKARTA- Tak terima kliennya Antasari Azhar dibilang memerintahkan penyadapan ke sejumlah nomor, pengacara Antasari Ari Yusuf Amir menyesalkan pernyataan polisi. “Soal penyadapan dan pertemuan dengan Rani, bagaimana relevansinya dengan kasus pembunuhan?,” kata pengacara Antasari, Ari Yusuf Amir, pada Rabu (24/6). Sementara dari rekonstruksi diam-diam di Hotel Mahakam, yang melibatkan Rani Juliani, polisi mendapatkan keterangan bahwa Antasari hanya berdua dengan Rani. Sebelumnya, pihak Antasari mengatakan ada orang ketiga dalam pertemuan Antasari dan Rani, yakni seorang ustad. Namun, kata Iriawan, menurut Rani tidak demikian. "Dalam BAP Rani tidak ada ustad. Ya, hanya berdua," kata Iriawan meniru kesaksian Rani.
Kalaupun penyadapan terjadi, tambah dia, sulit menghubungkannya dengan kasus pembunuhan. “Tolong polisi dijelaskan ke media, ke publik, supaya masyarakat tidak bingung,” tambah Ari sembari menegaskan pernyataan polisi hanya berdasarkan asumsi sehingga sulit dihubungkan dengan kasus pembunuhan.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kepala Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M Iriawan mengatakan hasil pemeriksaan, polisi mendapatkan fakta bahwa benar ada perintah dari Antasari pada petugas KPK untuk menyadap lima nama. Yang disadap di antaranya ada nama Nasrudin dan Rani.
Baca Juga:
JAKARTA- Tak terima kliennya Antasari Azhar dibilang memerintahkan penyadapan ke sejumlah nomor, pengacara Antasari Ari Yusuf Amir menyesalkan pernyataan
BERITA TERKAIT
- Kemenhub Memfasilitasi Kepulangan Jenazah ABK Kapal MV Hompu 1
- Masjid JIEP Jayakarta Bakal Jadi yang Terbesar di Jakarta Timur
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura
- Kabar Terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Utara Soal Kasus Kematian Taruna STIP Marunda
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua