Penyadapan dan Rani Tak Relevan Dengan Kasus

Penyadapan dan Rani Tak Relevan Dengan Kasus
Penyadapan dan Rani Tak Relevan Dengan Kasus
JAKARTA- Tak terima kliennya Antasari Azhar dibilang memerintahkan penyadapan ke sejumlah nomor, pengacara Antasari Ari Yusuf Amir menyesalkan pernyataan polisi. “Soal penyadapan dan pertemuan dengan Rani, bagaimana relevansinya dengan kasus pembunuhan?,” kata pengacara Antasari, Ari Yusuf Amir, pada Rabu (24/6).

Kalaupun penyadapan terjadi, tambah dia, sulit menghubungkannya dengan kasus pembunuhan. “Tolong polisi dijelaskan ke media, ke publik, supaya masyarakat tidak bingung,” tambah Ari sembari menegaskan pernyataan polisi hanya berdasarkan asumsi sehingga sulit dihubungkan dengan kasus pembunuhan.

Sebelumnya, Kepala Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M Iriawan mengatakan hasil pemeriksaan, polisi mendapatkan fakta bahwa benar ada perintah dari Antasari pada petugas KPK untuk menyadap lima nama. Yang disadap di antaranya ada nama Nasrudin dan Rani.

Sementara dari rekonstruksi diam-diam di Hotel Mahakam, yang melibatkan Rani Juliani, polisi mendapatkan keterangan bahwa Antasari hanya berdua dengan Rani. Sebelumnya, pihak Antasari mengatakan ada orang ketiga dalam pertemuan Antasari dan Rani, yakni seorang ustad. Namun, kata Iriawan, menurut Rani tidak demikian. "Dalam BAP Rani tidak ada ustad. Ya, hanya berdua," kata Iriawan meniru kesaksian Rani.

JAKARTA- Tak terima kliennya Antasari Azhar dibilang memerintahkan penyadapan ke sejumlah nomor, pengacara Antasari Ari Yusuf Amir menyesalkan pernyataan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News