Penyebab Utama Nominal Transaksi Nontunai Masih Sedikit
jpnn.com, BALIKPAPAN - Jumlah nominal transaksi nontunai di Kalimantan Timur terbilang masih sedikit. Faktor paling utama ialah kebiasaan masyarakat yang masih nyaman melakukan pembayaran tunai.
Selain itu, infrastruktur yang masih jarang. Penetrasi uang elektronik bank juga lebih lambat dari start-up.
“Kenapa? Pertama karena birokasi bank terlalu panjang. Berbeda dengan startup. Mereka untuk memutuskan dalam waktu satu minggu atau satu bulan saja sudah bisa. Bank bisa sampai satu tahun,” kata Kepala Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Prabu Dewanto, Senin (22/4).
BACA JUGA: Pelni Implementasikan Pembayaran Tiket Secara NonTunai
Selain itu, sambungnya, faktor regulasi masih mengekang bank. Perbankan yang mengatur cukup banyak.
Mulai Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, dan lembaga lainnya. Akhirnya hal itu membatasi ruang gerak mereka.
“Jadi, faktor internal dan regulasi ini yang selama ini membuat uang elektronik bank kalah dengan startup,” bebernya.
Jumlah nominal transaksi nontunai di Kalimantan Timur terbilang masih sedikit. Faktor paling utama ialah kebiasaan masyarakat yang masih nyaman melakukan pembayaran tunai.
- Dukung UMKM Naik Kelas, Kanwil Bea Cukai Banten Jalankan Sejumlah Kegiatan
- Tak Perlu ke Lokasi, Masyarakat Bisa Menukar Uang THR Lewat Aplikasi PINTAR
- BI Sumsel Sediakan 145 Titik Penukaran Uang Lebaran, Cek di Sini Lokasinya
- BI Sumsel Bantu Jaga Stabilitas Daerah, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi
- Hadapi Ramadan dan Idulfitri, BI Lampung Siapkan Uang Kartal Rp 4,3 Triliun
- Gelar MIF 2024, Bank Mandiri Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi