Penyebutan 'Harmony Day' Diperdebatkan di Australia karena Sejarah Kelam di Baliknya

Penyebutan 'Harmony Day' Diperdebatkan di Australia karena Sejarah Kelam di Baliknya
Tanggal 21 Maret 1960, ribuan pengunjuk rasa tidak bersenjata berkumpul di luar kantor polisi di Afrika Selatan menyerukan diakhirinya hukum apartheid sebelum mereka ditembaki oleh polisi. (ABC News)

"Dalam prosesnya kita masih bisa merayakan begitu banyaknya budaya berbeda yang membuat Australia unik."

Tanpa membicarakan rasisme, Al-Khafaji mengatakan tidak akan ada harmoni dan Australia harus membicarakan masalah tersebut secara terbuka.

"Australia adalah satu-satunya negara di dunia yang menyebut Hari Internasional bagi Penghapusan Diskriminasi Rasial pada tanggal 21 Maret sebagai Harmony Day," kata Al-Khafaji.

"Kami menyerukan kepada semua orang untuk menyebut 21 Maret sebagai Hari Internasional Penghapusan Diskriminasi Rasial."

Profesor Ho juga setuju bahwa perubahan nama akan menghadirkan fokus baru.

"Harmoni adalah konsep yang sangat khusus, fokusnya lebih pada persatuan, bukan pada perbedaan. Dan tentu saja tidak berfokus pada perbedaan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan yang masih dialami banyak orang," katanya. 

"Kita sebenarnya memerlukan kata lain. Harmony Day tidak memungkinkan kita melakukan pembicaraan meliputi berbagai hal tersebut."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.


Tanggal 21 Maret dirayakan di seluruh dunia sebagai Hari Internasional bagi Penghapusan Diskriminasi Rasial, memperingati pembantaian brutal di Afrika Selatan lebih dari 60 tahun lalu


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News