Penyelamatan

Oleh Dahlan Iskan

Penyelamatan
Dahlan Iskan.

Pengurus museum berinisiatif: memilih benda-benda yang tertinggi nilainya. Terutama nilai sejarahnya. Untuk diselamatkan. Dari bom maupun menjarahan Jepang.

Seluruh pegawai museum diminta tidak tidur. Semalam suntuk. Memilah-milih.

Di malam yang lain mereka mengepak. Ada yang menyebut jumlah yang berhasil di-pack sampai 600.000 barang.

Malam yang lain lagi benda itu dinaikkan gerobak. Dikeluarkan melalui gerbang Qianmen. Gerbang yang sering saya lewati. Kalau ingin makan bebek Beijing di dekat Qianmen.

Keluar dari gerbang, konvoi gerobak itu belok kiri. Menuju stasiun kereta api. Stasiun Barat. Sekitar 300 meter dari gerbang terluar itu. Yang sampai sekarang wajah depan stasiunnya masih sama. Hanya telah berubah menjadi museum kereta.

Tahun-tahun itu pemerintahan Tiongkok masih dipegang partai nasionalis Kuomintang. Dengan tokoh sentralnya Chiang Kai Shek.

Tetapi sudah sangat rapuh. Kota-kota kecil sudah dikuasai jagoan-jagoan lokal. Politikus yang preman. Atau preman yang politikus.

Perdesaan sudah dikuasai Partai Komunis. Dengan tokoh sentralnya Mao Zedong.

Betapa dramatik perjalanan kitab sudi milik orang Yahudi itu. Yang penyelamat terakhirnya justru orang Islam. Di Bosnia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News