Penyerang Novel Baswedan tak Mirip di Sketsa, Mahfud MD: Buka Saja di Pengadilan

Penyerang Novel Baswedan tak Mirip di Sketsa, Mahfud MD: Buka Saja di Pengadilan
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menyadari muncul kritik setelah kepolisian menangkap dua anggota Brimob yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Mahfud mengaku menghargai setiap kritik yang masuk terhadap pengusutan kasus tersebut.

"Apa pun yang ditemukan pemerintah pasti ada yang bertepuk karena senang, pasti ada yang mengkritik," kata Mahfud ditemui awak media di Jakarta, Senin (30/12).

Satu di antara kritik yang muncul setelah penangkapan yakni kejanggalan terkait perbedaan wajah dua anggota Brimob dengan sketsa yang disebar polisi sebelumnya.

Mahfud menuturkan, kejanggalan itu diselesaikan melalui mekanisme pengadilan. Di pengadilan, akan terkuak semua hal yang menjadi bahan kritik setelah penangkapan dua anggota Brimob. 

"Tidak apa-apa nanti dibuka saja di pengadilan. keanehan itu kan ada rumusnya itu," tutur dia.

Sebelumnya anggota tim kuasa hukum Novel Baswedan, Asfinawati merasa terdapat tiga kejanggalan setelah penyidik kepolisian menangkap dua anggota Brimob yang diduga menjadi pelaku penyiraman air keras kepada kliennya. 

Kejanggalan pertama, Asfinawati menyinggung tentang terbitnya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) pada 23 Desember 2019.

Sejumlah kalangan meragukan kemiripan dua anggota Brimob dengan sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News