Penyerangan Jemaat Gereja, Din: Ini Adalah sebuah Skenario

Penyerangan Jemaat Gereja, Din: Ini Adalah sebuah Skenario
Din Syamsuddin. FOTO: Dok. Fandi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tragedi penyerangan terhadap empat jemaat gereja St. Lidwina, Sleman, kian menegaskan makin banyaknya serangan kepada simbol dan figur agama.

Dalam beberapa waktu terakhir setidaknya ada tiga serangan yang terjadi pada simbol dan figur agama.

Ketiga kejadian itu yakni, selain penyerangan ke St. Lidwina yang melukai empat orang, salah satunya Romo Karl Edmund Preir, ada pula Ustad Prawoto yang dianiaya di depan rumahnya di Bandung Kulon oleh lelaki berinisial AM.

Ustad Prawoto akhirnya meninggal dunia karena kejadian tersebut. Ada juga penganiayaan penganiayaan kepada pengasuh Pondok Pesantren Cicalengka KH Umar Basri saat shalat subuh. Kedua penganiaya belakangan disebut mengalami sakit jiwa.

Utusan khusus Presiden RI untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban Din Syamsuddin, mengecam keras kekerasan bersenjata terhadap jemaat gereja.

“Kami semua ikut prihatin. Sekali lagi kami mengecam dan menolak keras,” terang dia saat dihubungi Jawa Pos, Minggu (11/2).

Kejadian itu menguatkan kecurigaan bahwa ada benang merah dengan peristiwa sebelumnya. Yaitu, penyerangan terhadap ulama dan aktivis Islam di Bandung. Bahkan, penyerangan terhadap aktivis Islam berujung pada kematian.

Dia menegaskan bahwa peristiwa itu bukan kejadian biasa, tapi sudah sangat luar biasa. Dalam waktu bersamaan, terjadi penyerangan terhadap simbol-simbol keagamaan, figur dan tempat ibadah.

Menurut Din Syamsuddin, penyerangan teradap empat jemaat Gereja St Lidwina merupakan bagian dari scenario mengadu domba antarumat beragama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News